- 1. Bagaimana Peranan lembaga penunjang dalam agribisnis ?
Lembaga
penunjang merupakan lembaga yang sangat berperan dalam menunjang agribisnis
karna seperti yang diketahui bahwa agribisnis merupakan suatu sistem yang
saling berhubungan antara 1 sub dengan sub lainnya. Lembaga-lembaga penunjang
tersebut sangat menentukan dalam upaya menjamin terciptanya integrasi
agribisnis dalam mewujudkan tujuan agribisnis. Beberapa lembaga penunjang
pengembangan agribisnis adalah:
a.
Peranan lembaga keuangan
Bank, koperasi, dan
lembaga penyedia modal merupakan lembaga yang berperan sangat penting dalam
usaha agribisnis ini karna lembaga ini menyediakan modal untuk kelangsungan
usaha agribisnis ini dari hulu sampai jasa. Penataan lembaga ini harus
dilakukan, terutama dalam membuka akses yang seluas-luasnya bagi pelaku
agribisnis yang tidak memilki aset yang cukup untuk digunakan, guna memperoleh
modal usaha. Oleh sebab itu, Lembaga Keuangan sangat dibutuhkan dalam usaha agribisnis.
Setiap lembaga keuangan dapat
mendukung dalam sistem agribisnis. Ada dua jenis lembaga keuangan, yaitu
lembaga keuangan bank dan non-bank. Namun lembaga keuangan non-bank di
Indonesia lebih dominan dipilih oleh para pengusaha agribisnis menengah ke
bawah karena lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman dan tidak memberatkan
pengusaha dalam pengembalian pinjaman. Meski begitu lembaga keuangan bank juga
dapat menjadi pilihan untuk peminjaman modal karena lembaga keuangan bank di
Indonesia dapat memberikan pinjaman modal lebih besar dibandingkan non-bank.
Dan hal lain yang mempengaruhi para pengusaha baru memilih lembaga keuangan non
bank dikarenakan, kurangnya kepercayaan pihak bank pada petani maupun pengusaha
yang baru memulai usahanya. Dan hal itu sebenarnya mempengaruhi ketersediaan
modal dalam jumlah besar karna seperti yang diketahui bahwa usaha memerlukan
modal yang besar jika ingin usaha tersebut berjalan bagus dan menghasilkan
produk-produk berkualitas.
Jadi pemilihan lembaga keuangan yang
dipakai menjadi sistem penunjang dalam usaha agribisnis bergantung pada usaha
dan pengusaha itu sendiri. Karena setiap lembaga keuangan memiliki kelebihan
dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan pengusaha agribisnis untuk
memilih mana yang dapat lebih menguntungkan dan tidak memberatkan saat
pengembalian pinjaman.
b. Peranan
lembaga penelitian
Menurut
Permentan 06 Tahun 2012 menyatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang
dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian
kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Beberapa
definisi penelitian diantaranya sebagai berikut: National Science Foundation
(1956) memberikan pengertian bahwa riset atau penelitian adalah usaha pencarian
secara sistematik dan mendalam untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih
luas dan lebih sempurna tentang subyek yang sedang dipelajari. Uraian yang
lebih jelas kiranya dapat diperoleh dari uraian Sutrisno Hadi (1978) sebagai
berikut: riset berarti usaha menemukan, mengembangkan dan menguji suatu
pengetahuan secara ilmiah. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan
usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
Dari
pengertian tersebut dapat saya simpulkan disimpulkan bahwa penelitian merupakan
suatu kegiatan mengumpulkan informasi secara ilmiah dan dengan metode metode
tertentu guna mengembangkan suatu teknologi yang telah ada atau menemukan suatu
teknologi yang belum ditemukan untuk kepentingan umat manusia. Lalu, apakah
penting lebaga penelitian dalam usaha agribisnis ? jawabannya, iya. Karna
selain modal, penelitian juga berguna mengembangkan suatu usaha karna, suatu
usaha jika didukung oleh teknologi maka akan semakin berkembang. Sebagai contoh
ialah teknologi Inseminasi Buatan yang membantu petani dalam mengembangbiakan
ternak mereka tanpa harus melakukan proses kawin alami yang menghindarkan
ternak dari penularan penyakit kelamin pada ternak. Lalu penemuan vaksin flu
burung yang membuat petani tidak perlu khawatir akan penyakit flu burung serta
teknologi lainnya yang sangat membantu dalam agribisnis.
Jadi, dalam
konteks pembangunan pertanian, Peneliti dan penelitian merupakan salah satu
satu faktor yang penting bagi kemajuan pertanian secara umum, baik dalam sisi
perubahan perilaku petani, peningkatan produksi, efektifitas dan efisiensi
usaha tani bahkan ketepatan sasaran dan kebijakan pemerintah terkait dengan
pertanian pun tergantung dari sejauhmana kemajuan penelitian di negara
tersebut.
2. Bagaimana Hubungan antara Agribisnis dan Agroindustri
?
Jika di
lihat dari pengertiannya, agribisnis ialah kegiatan Kegiatan usaha yang
meliputi keseluruhan dari rantai produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran
produk – produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. (Arsyad,
1985). Secara garis besar atau jenis kegiatannya Agribisnis dibagi menjadi 2 :
a. On Farm - Melibatkan
kegiatan Budidaya, dari pembibitan hingga panen
b. Off Farm - Mendukung
kegiatan pelayanan sektor pertanian termasuk kegiatan kelembagaan pertanian
arti luas dan meliputi kegiatan pemasaran dan pengolahan.
selain itu
agribisnis juga di bagi menjadi 5 menurut subnya antara lain :
-
Agribisnis hulu, merupakan agribisnis yang bergerak
dalam sektor hulu, atau dengan kata lain agribisnis ini ialah agribisnis yang
menyediakan segala yang dibutuhkan dalam agribisnis. Contohnya seperti pupuk,
vaksin, vitamin, bibit, konsentrat, obat-obat ternak, bibit tanaman, hormon
penunjang pertumbuhan dan lain sebagainya.
-
Agribisnis On farm/budidaya, merupakan agribisnis yang
bergerak dalam sektor budidaya dan biasanya ini merupakan sektor agribisnis
yang ditekuni oleh petani/peternak. disektor ini hanya difokuskan pada budidaya
dan tujuan dari agribisnis ini ialah untuk menghasilkan produk mentah.
-
Agribisnis hilir, merupakan agrbisnis yang bergerak di
sektor pengolahan. Agribisnis ini merupakan kelanjutan dari agribisnis on farm,
-
Agribisnis jasa, ini merupakan agribisnis yang
bergerak disektor per jasa an biasanya orang yang terjun di sektor ini ialahh
mereka yang bergerak di sektor pemasaran produk yang di dhasilkan di agribisnis
hilir.
Sedangkan, Agroindustri
berasal dari dua kata, yaitu agricultural dan industry yang
berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku
utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan
sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian.
Agroindustri
mencakup beberapa kegiatan :
a. Industri
pengolahan hasil produk pertanian dalam bentuk setengah jadi serta produk
akhir.
Contoh :
Industri karet, Industri minyak kelapa sawit, industri pembuatan sosis,
industri daging.
b. Industri
penanganan hasil pertanian segar :
Contoh :
Penanganan buah, bunga segar, dan Pembekuan ikan
c. Industri
pengadaan sarana produksi pertanian :
Contoh : pabrik
Pupuk, pabrik Pestisida,pabrik Bibit, pabrik vaksin,
d. Industri
pengadaan Alat :
Contoh :
Industri traktor, Mesin pemotong padi, Pengolahan minyak sawit
Dari definisi diatas dapat dimengerti bahwa agroindustri merupakan bagian
dari sistem agribisnis yang menempati posisi sebagai subsistem pengolahan hasil
pertanian. Dari tulisan di atas kita dapat menemui beberapa persamaan antara
agrobisnis dan agro industri antara lain :
- Agroindustri dan agribisnis merupakan usaha yang berorientasi pada profit atau keuntungan dengan berbasis pada sektor pertanian.
- Agroindustri dan agribisnis merupakan lahan bisnis yang potensial untuk menciptakan lapangan pekerjaa baru, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar baik tenaga kerja terdidik, terlatih maupun tenaga tidak terdidik dan terlatih, serta meningkatkan pendapatan petani.
- Agroindustri dan agribisnis adalah bagian dari sistem perekonomian negara yang tahan terhadap krisis dan berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.
- Agroindustri dan agribisnis menyediakan produk pertanian baik produk siap pakai maupun produk setengah jadi yang dimanfaatkan sektor industri lain sebagai bahan baku.
Meskipun demikian, perlu adanya
kriteria yang membatasi antara wilayah agroindustri dan agribisnis agar ada
patokan yang dapat digunakan untuk menggolongkan suatu kegiatan, apakah
termasuk agroindustri atau agribisnis. Berikut ini adalah sebagian perbedaan
antara agroindustri dan agribisnis :
- Ruang lingkup kegiatan agribisnis meliputi seluruh mata rantai usaha pertanian dari hulu sampai hilir, sedangkan agroindustri merupakan bagian dari mata rantai tersebut yang berkonsentrasi pada usaha pengolahan hasil pertanian dan menjembatani antara sektor hulu dan hilir.
- Kegiatan inti agribisnis adalah budidaya pertanian, sedangkan usaha inti agroindustri adalah sistem pengolahan bahan nabati maupun hewani.
- Komponen agribisnis mencakup modal, sistem, manajemen dan ekonomi. Sedangkan komponen agroindustri mencakup sumer daya alam, sumber daya manusia, peralatan dan jasa.
- Agibisnis dan agroindustri sama-sama membutuhkan modal untuk mendukung pelaksanaan kegiatannya, akan tetapi kuantitas modal yang dibutuhkan pada kegiatan agribisnis jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kebutuhan modal pada agroindustri.
D.
Industri
Hulu dan Industri Hilir
Industri
adalah semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif
dan komersial. Kata industri biasanya identik dengan semua aktifitas ekonomi
manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi.
a.
Industri Hulu
Industri hulu yaitu industri yang
hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya
hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya:
industri pembenihan, industri agrokimia, industri agro-otomotif, dan industri
pendukungnya. Adapun ciri-ciri industri hulu adalah sebagai berikut:
1. Tidak
padat karya
2. Industri
ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain
b.
Industri Hilir
Industri hilir yaitu industri yang
mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang
dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya:
industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri
pengolahan pertanian. Industri Hilir memiliki beberapa definisi lain
yakni:
1. Industri
yang mengolah hasil pertanian
2. Industri
yang mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi
3. Industri
yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
4. Industri
yang didirikan di bagian hilir aliran sungai
5. Industri
yang mengolah bahan pakan ternak
6. Industri
yang mencukupi kebutuhan pokok rakyat dan padat karya sehingga bisa mengurangi
pengangguran
Adapun
contoh dari industri hilir ini seperti berikut:
1. Industri
pangan (susu, minyak goreng, margarin, terigu, dan lain sebagainya)
2. Industri
tekstil (benang, tenun, zat pewarna)
3. Industri
kimia (cat, sabun, dempul, sepatu karet)
4. Industri
alat listrik dan logam (mesin jahit, lemari es, lampu, telepon, hand phone,
mesin obras, mesin bordir, kamera)
5. Industri
alat tulis (pensil, pen, bollpoint, penghapus)
6. Industri
alat-alat musik (gitar, piano, biola, organ, dan lain-lain)
7. Industri
bahan bangunan dan umum (kayu lapis, asbes, keramik, marmer, konstruksi
bangunan, dan lain-lain.
Masalah yang dihadapi :
3.
Jika anda ingin
membuka usaha, maka usaha dibagian subsistem agribisnis manakah yang akan anda
jalani dan jelaskan alasannya?
Jawaban : Subsistem Hilir (Agroindustri Hilir)
Subsistem
Hilir adalah subsistem yang lebih mudah dilakukan dibanding subsistem hulu. Mengapa
demikian? Sebab, subsistem hilir tidak membutuhkan modal yang begitu besar
karena hanya menerima produk setengah jadi dan diolah menjadi barang jadi yang
siap dijual kepada masyarakat.
Dari
segi pemasaran memang subsistem akan lebih sulit, sebab akan langsung
berhubungan dengan masyarakat dan keinginan masyarakat itu heterogen sehingga
diperlukan kemampuan untuk menginovasi produk yang telah dihasilkan agar
masyakarat dapat tertarik dan membeli hasil produksi tersebut.
Ada
beberapa kelebihan dan kekurangan jika kita mengambil usaha agribisnis dibagian
subsistem hilir :
Kelebihan
Ø Modal
tidak terlalu besar
Ø Harga
Produk relatif stabil
Ø Bebas
berinovasi
Ø Tidak
membutuhkan waktu yang lama
Ø Membuka
lapangan pekerjaan
Kekurangan
Ø Masih
tergantung produktivitas subsistem hulu
Ø Masyarakat
yang heterogen menjadi sulit dalam pemasaran
Ø Membutukhan
tenaga kerja yang banyak dan terampil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar