Kamis, 06 April 2017

Istilah-istilah dalam dunia peternakan


Ad libitum : sistem pemberian pakan yang tidak terbatas
Air metabolis:  adalah air hasil oksidasi komponen organik dalam sel
Antivitamin disebut juga vitamin antagonis atau pseudovitamin yaitu senyawa yang tidak berfungsi sebagai vitamin, tetapi secara kimia berhubungan dengan aktivitas biologi vitamin.
Apparent Digestible Coeficient (ADC) : koefisien cerna semu
Aras: merupakan perbedaan kondisi suatu perlakuan
Bahan baku pakan (Feed ingredient): Suatu bagian komponen atau suatu penyusun dari suatu kombinasi atau campuran suatu pakan, mempunyai nilai nutrisi maupun tidak dalam ransum ternak, termasuk imbuhan pakan (feed additives). Bahan (ingredient) berasal dari tanaman, hewan atau hewan air, atau bahan organik atau anorganik lain.
Bahan pakan (feedstuff):  satu atau beberapa macam bahan baik diolah, setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pakan atau diberikan langsung kepada hewan penghasil pangan.
Bahan pangan (foodstuff) satu atau beberapa macam bahan baik diolah, setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pangan atau digunakan sebagai pangan/pakan.
Bahan-bahan yang tidak diinginkan/Cemaran (undesirable substances):  Cemaran-cemaran dan bahan-bahan lain yang terdapat di dalam pakan atau bahan baku pakan yang mengandung resiko terhadap kesehatan konsumen, termasuk keamanan pangan yang terkait dengan isu-isu kesehatan hewan
Biological Value: pengukuran langsung bagian protein yang bisa digunakan oleh hewan untuk mensintesis jaringan tubuh dan senyawa-senyawa lain yang di definisikan sebagai bagian nitrogen yang diabsorpsi oleh hewan.
Bobot badan metabolis adalah Bobot Badan 0,75.
CNS (Central Neurvous System) : sistem syaraf pusat
Cyanogenic glycoside, cyanoglycosida atau cyanogen adalah senyawa yang apabila diperlakukan asam dan diikuti dengan hidrolisis oleh enzim tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida (HCN).
Defisiensi nutrien: suatu kondisi ketika jumlah suatu atau beberapa nutrient yang dikonsumsi dan diserap tidak mencukupi kebutuhan sehingga menyebabkan penurunan performans produksi atau timbulnya gejala klinisdan bahkan kematian.
Diet: campuran bahan pangan/pakan yang digunakan untuk menyediakan zat makanan untuk manusia/ternak.
Digestible Coeficient (ADC): koefisien cerna sejati
Digestible Energy (DE) / Energi Dapat Dicerna (EDD): energi yang dapat dicerna oleh ternak. ED = GE Pakan– GE Feses
Gizi berlebih: terjadi akibat kelebihan mengkonsumsi zat makanan seperti kegemukan dengan berbagai resikonya.
Gizi buruk (malnutrition): terjadi akibat kekurangan zat makanan seperti marasmus (defisiensi energi, protein dan zat makanan lainnya), kwashiorkior (defisiensi kualitas atau kuantitas protein), rabun ayam (defisiensi vitamin A), gondok (defisensi iodium), anemia (defisiensi Fe, vitamin B12, atau asam folat), white muscle desease (defisiensi Se), kelainan fisik atau cacat fisik (keracunan Hg, Pb, Cu akibat pencemaran lingkungan).
Gross Energy (GE) / Energi Bruto (EB): panas yang dihasilkan dari proses pembakaran dengan bahan makanan dan diukur dengan bobm kalorimeter
Heat Increament (HI): panas yang dikeluarkan selama proses perombakan/ metabolime zat makanan.
Herbivora : kelompok hewan pemakan tumbuhanAlat pencernaan herbivora lebih panjang dan lebih kompleks serta telah mengalami modifikasi yang memungkinkan herbivora dapat menggunakan serat (selulosa dan polisakarida lain seperti hemiselulosa) dalam jumlah reletif banyak
Hipotesis: jawaban sementara yang akan diuji atas pertanyaan atau pemecahan suatu masalah
Imbuhan Pakan (Feed additives): Setiap bahan yang tidak lajim dikonsumsi hewan sebagai pakan, yang dengan sengaja ditambahkan,  memiliki atau tidak memiliki nilai nutrisi, dapat mempengaruhi karakteristik pakan atau produk hewan. (Catatan: bahan tersebut meliputi microorganisme, enzim, pengatur keasaman, mineral, vitamin, dan bahan lain yang termasuk ke dalam cakupan definisi ini, tergantung pada tujuan penggunaan dan cara pemakaiannya).
Karnivora: kelompok hewan pemakan daging (makanan asal hewan), mempunyai gigi taring untuk mencabik makanannya, perutnya tunggal (monogastrik) dan sederhana
Kebutuhan hidup pokok (maintenance): kebutuhan nutrien basal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang minimal tanpa melakukan suatu aktivitas/produksi.
Kebutuhan nutrient (nutrient requirement): jumlah nutrien yang diserap dan dimetabolisme di dalam sel-sel tubuh untuk kelestarian hidup atau keutuhan alat tubuh (kebutuhan hidup pokok) dan untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi yang meliputi kebutuhan untuk reproduksi, pertumbuhan, produksi telur, susu, wol atau produksi tenaga tergantung pada jenis ternaknya (kebutuhan produksi).  Kebutuhan nutrien untuk hidup pokok merupakan prioritas utama dalam utilisasi nutrien. Kebutuhan nutrien untuk produksi umumnya dapat dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi.
Kebutuhan produksi (production): kebutuhan nutrien yang digunakan untuk berbagai aktifitas dalam produksi (telur, susu, daging, woll, tenaga dll)
Kebutuhan Standar didefinisikan sebagai  dasar kebutuhan yang dihubungkan dengan fungsi aktif (status faali) dari hewan tersebut
Kelompok: sejumlah individu yang mempunyai kesamaan sifat tertentu
Keragaman: perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individu dengan individu lainnya yang diamati
Kontrol: standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding dalam mengkaji pengaruh perlakuan
Metabolisme Basal Hewan adalah Jumlah panas yang meningkat diakibatkan oleh aktivitas hidup pokok
Metabolizable Energy (ME) / Energi Termetabolismekan : energi yang dapat dimetaboliemekan. Dihitung dengan cara berikut: ME = GE pakan – Ge feses dan GE urine, atau ME = DE – GE urine.- GE metan
Mineral Makro:  mineral yang dibuthkan dalam jumlah banyak, antara lain Ca, P, K, Na, Cl, S dan Mg.
Mineral Mikro: mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, antara lain Fe, Za, Cu, Mo, Se, I, Mn, Co, Cr, Sn, V, F, Si, Ni dan As.
Monogastrik: hewan berperut tunggal dan sederhana. Alat pencernaannya terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus halus, usus besar dan rektum. Sistem pencernaannya disebut simple monogastric system.
Mycotoksin adalah metabolit sekunder diproduksi oleh jamur yang tumbuh pada kondisi tertentu
Net Energy (NE) : Metabilizable Energy – Heat Increament. ME – HI
Net Protein Utilization (NPU): perbedaan antara nitrogen pada karkas ayam yang diberi protein test dan nitrogen karkas pada ayam yang diberi ransum bebas nitrogen.
Non Protein Nitrogen (NPN): nitrogen yang bukan protein, misalnya urea, amonia, amida.
Non-starch polysaccharide (NSP) adalah karbohidrat komplek yang terlihat di endosperm dinding sel dari biji cereal
Nutrisi (nutrition): secara umum dapat dimaknai sebagai suatu proses yang saling berkaitan dan menyangkut aspek pemilihan, konsumsi bahan pakan, pencernaan dan penyerapan nutrien dalam saluran pencernaan, serta metabolisme nutrien dalam sel tubuh untuk berbagai tujuan.
Omnivora:  kelompok hewan yang memiliki berperut tunggal. Alat pencernaannya relatif lebih panjang, lebih kompleks dan cecum-colonnya (usus besar) lebih berkembang  karena sebagian pakannya adalah nabati yang mengandung serat.
Pakan (feed):  bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan untuk ternak.
Pakan Obat (Medicated feed): Setiap pakan yang mengandung obat hewan sebagaimana ditetapkan dalam Panduan Prosedur Codex Alimentarius Commission.
Pangan (food): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan pada manusia.
Pencernaan : proses lanjutan dari pengambilan pakan (feed intake) oleh hewan sebagai persiapan untuk proses penyerapan nutrien yang akan dimanfaatkan lebih lanjut oleh sel tubuh
Pencernaan fermentatif: Proses pencernaan yang dilakukan atas bantuan mikroba. Pada proses pencernaan fermentatif zat makanan dirombak menjadi senyawa lain yang berbeda sifat kimianya sebagai zat intermediate
Pencernaan hidrolitik atau enzimatis: pencernaan yang dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan. Pada pencernaan hidrolitik ini polimer dipecah menjadi monomer, misalnya karbohidrat dipecah menjadi glukosa, atau protein dipecah menjadi asam amino.
Perlakuan: kondisi yang pengaruhnya diamati dalam penelitian
Peubah penampilan unit percobaan yang diamati dan merupakan respon terhadap perlakuan
Phytat merupakan salah satu non polysaccharida dari dinding tanaman seperti silakat dan oksalat
Poligastrik: hewan berperut ganda (kompleks) seperti ruminansia sejati (hewan yang mempunyai rumen) yaitu sapi kerbau, kambing, domba, rusa, anoa, antelope dan pseudo-ruminant (onta, llama). Sistem pencernaannya disebut pollygastric system. 
Produksi panas (heat increament): panas yang dihasilkan dapri proses metabolisme makanan
Proses makan (feeding): aktivitas yang komplek, yang meliputi mencari makanan, mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan dan mencerna.
Protease inhibitor adalah senyawa yang bisa menghambat trypsin dan chymotripsin dan umumnya pada tanaman mengandung konsentrasi yang rendah kecuali kedele
Protein nutrien yang terdiri dari satu atau lebih ikatan asam amino. Protein ini disebut juga polypeptide sebab beberapa asam amino saling berikatan dalam ikatan peptide. 
Protein Retention Efficiency  (PRE):Penilaian kualitas protein berdasarkan banyaknya protein yang dibentuk dari protein yang dikonsumsi.
Provitamin adalah senyawa yang tidak termasuk vitamin tetapi dapat diubah menjadi vitamin
Ransum (ration): penyediaan pangan/pakan harian
Regurgitasi: proses pengelaran bolus makanan yang masih kasar kembali ke mulut untuk remastikasi menjadi dikunyah (mamah biak), biasanya dilakukan ternak ruminasia sambil berbaring
Restricted Feeding: sistem pemberian pakan yang terbatas
Satuan percobaan: individu atau kelompok individu yang mendapat satu perlakuan
Tannin adalah senyawa phenolic yang larut dalam air. Dengan berat molekul antara 500 – 3000,tannin bisa mengendapkan protein dari larutan
Teori Khemostatik: merupakan teori bahwa hewan makan untuk mencukupi kebutuhan nutrien.
Teori Termostatik: terori bahwa hewan makan untuk mempertahankan temperatur tubuhnya.
Water turnover: adalah kecepatan air dikeluarkan dan digantikan dalam jaringan
Vitamin adalah senyawa organik yang merupakan komponen yang terdapat didalam makanan dengan jumlah sedikit
Volatile Fatty Acids (VFAs): asam-asam lemak terbang yang merupakan produk perombakan karbohidrat dan merupakan energi utama untuk ruminansia.
Zat makanan atau nutrien (nutrient): unsur atau senyawa kimia dalam bahan pangan atau pakan yang dapat menunjang reproduksi, pertumbuhan, laktasi atau kebutuhan hidup pokok.  Zat makanan atu nutrient: air, protein dan asam amino, karbohodrat, lemak, vitamin dan unsur inorganik atau mineral (Ca, P, Mg, Na, K, Cl, I, Zn, Fe, Cu, Co, Mn, Mo, Se). Energi yang diperlukan ternak dapat disediakan oleh  lemak, karbohidrat dan kerangka karbon asam amino.
Zat makanan esensial atau indispensible: zat makanan yang diperlukan keberadaannya dalam ransum dan tidak bisa disintesis dalam tubuh dalam jumlah yang mencukupi.

Senin, 03 April 2017

programa


Programa penyuluhan pertanian adalah pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis tentang rencana kegiatan penyuluhan pertanian tahunan. Programa tersebut harus mengembangkan keadaan sekarang, masalah-masalah, tujuan yang ingin dicapai dan alternatif-alternatif pemecahannya serta cara mencapai tujuan.  Programa disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis serta dibuat setiap tahun.
Setiap tahapan dalam penyusunan dan pelaksanaan programa dilakukan secara partisipatif dengan pelibatan semua pelaku utama secara proporsional. Dengan demikian dalam interaksi terbangun kesadaran, pengertian serta kepedulian untuk bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
Dengan demikian pengertian umum dapertanianri programa adalah ”suatu pernyataan tertulis tentang keadaan, masalah, tujuan dan cara mencapai tujauan yang disusun dalam bentuk dan sistimatik yang teratur setiap tahun. Hal-hal yang perlu dipahami terkait dengan programa penyuluhan adalah:

  1. Programa penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan.
  2. Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan unit kerja lapangan/desa, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi, dan programa penyuluhan nasional.
  3. Programa penyuluhan disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan.
  4. Programa penyuluhan disahkan oleh Kepala Instansi sesuai dengan tingkat administrasi pemerintahan.
  5. Program penyuluhan disusun setiap tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-masing tingkat yang mencangkup pengorganisasian dan pengolahan sumberdaya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan.
  6. Programa penyuluhan harus terukur, realistis, manfaat, dan dapat dilaksanakan serta 
dilakukan secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis, dan bertanggung jawab.
Tujuan penyusunan pedoman umum programa penyuluhan kelautan dan pertanian yakni :
  1. Memberikan arah, pedoman dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan.
  2. Membangun kesediaan dan kesiapan para pelaku dalam penyelenggaraan penyuluhan
  3. Mengatur pendayagunaan tenaga, peralatan, sarana, dana serta sumber-sumber potensi yang ada.



2.  Manfaat penyusunan pedoman umum programa penyuluhan kelautan dan pertanian:
  1. Terbangunnya pemahaman para penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha, lembaga/instansi terkait yang menangani penyuluhan untuk mengetahui kondisi, tujuan dan masalah yang mereka hadapi dan cara pemecahan masalah tersebut.
  2. Tersedianya acuan untuk menyusun rencana kerja penyuluhan pertanian.
  3. Terselenggaranya penyuluhan pertanian secara partisipatif, efektif dan tepat sasaran.

Prinsip Penyusunan Programa Penyuluhan
Penyusunan programa penyuluhan tersebut harus memenuhi syarat yaitu:
1.     Terukur;
2.     Realistis;
3.     Bermanfaat;
4.     Dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif;
5.     Terpadu;
6.     Transparan;
7.     Demokratis; dan
8.     Bertanggung gugat.
Sumber lain menyebutkan, bahwa rencana kerja yang baik hendaknya memenuhi 5 (lima) syarat, yang dirumuskan dengan SMART
Ø S   = Simple and specific (sederhana dan khas)
Ø M  = Measurable (terukur)
Ø A   = Attanainable ( dapat dilaksanakan)
Ø R   = Realistic (nyata)
Ø T   = Time bound (alokasi waktu yang jelas).
Programa penyuluhan pertanian mempunyai peran yang sangat penting, karena memberikan arah secara konkrit dan jelas tentang kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yaitu dengan rumus 6 W + 1 H:
1.     What   = Apa yang harus dilakukan
2.     Why     = Kenapa harus dilakukan
3.     When   = Kapan melakukannya
4.   Where= Dimana dilakukannya
5.   Who     = Oleh siapa dilakukannya
6.   Whom = Dengan siapa melakukannya
7.   How     = Bagaimana melakukannya

ANTRAKS

B. anthracis  adalah bakterium pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit. Hal ini diperlihatkan oleh Robert Koch pada tahun 1877...