Rabu, 10 Mei 2017

Obat Obatan dan alat kesehatan Hewan



A.    Obat-obatan pada Hewan
Obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan dan meringankan penyakit atau mencegah penyakit atau gejalanya.Kebanyakan obat digunakan di masa lampau adalah obat yang berasal dari tanaman. Secara empiris orang purba mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau akar tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit. Pengetahuan secara turun temurun disimpan dan dikembangkan.
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat diatas, maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut:
·         Menyembuhkan penyakit
·         Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
·         Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
·         Peningkatan kesehatan
·         Mengurangi rasa sakit
·         Mencegah penyakit
·         Penetapan diagnose
Obat hewan adalah sediaan yang dapat digunakan untuk mengobati hewan, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologik, farmakoseutika, premiks, dan sediaan alami. (Pasal 1 Angka 39 UU Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan).


Obat hewan berdasarkan tingkat bahaya dalam pemakaiannya dapat diklasifikasikan dalam:
1.      Obat keras, yaitu obat hewan yang bila pemakaiannya tidak sesuai dengan ketentuandapat menimbulkan bahaya bagi hewan dan atau manusia yang mengkonsumsi hasil hewan tersebut.
2.      Obat bebas terbatas, yaitu obat keras untuk hewan yang diperlakukan sebagai obat bebas untuk hewan tertentu dengan ketentuan disediakan dalam jumlah, aturan dosis, bentuk sediaan, dan cara pemakaian tertentu serta diberi tanda pernyataan khusus.
3.      Obat bebas, yaitu obat hewan yang dapat dipakai secara bebas oleh setiap orang pada hewan.
(PERMENTAN NO: 806/Kpts/TN.260/12/94 tentang klasifikasi obat hewan)

Penggolongan obat berdasarkan golongan kerja obat
1.      Anti Biotik
Anti biotik adalah obat yang dipergunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini telah digunakan untuk melawan infeksi berbagai bakteri pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
2.      Anti Inflamasi
Pengobatan anti inflamasi mempunyai dua tujuan utama yaitu, meringankan rasa nyeri yang seringkali merupakan gejala awal yang terlihat dan keluhan utama yang terus menerus dari pasien dan kedua memperlambat atau membatasi perusakan jaringan (Katzung, 2002).
3.      Anti Hipertensi
Anti hipertensi digunakan untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas cardiovascular.
4.      Anti Konvulsan
Anti Konvulsan berfungsi untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi (epileptic seizure) dan bangkitan non-epilepsi. Adapun contoh obat yang termasuk  dalam golongan ini antara lain : bromide, fenobarbital, fenitoin, karbamazepim.



5.      Anti Koagulasi
Anti koagulasi digunakan  untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
6.      Anti Histamin
Pada manusia histamin merupakan mediator yang penting pada reaksi alergi tipe segera dan reaksi inflamasi. 
7.      Psikotropika
Psikotropika adalah obat yang mempengaruhi fungsi perilaku, emosi, dan pikiran yang biasa digunakan dalam bidang psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
8.      Anti Jamur atau Anti Fungi
Anti jamur atau anti fungi berfungsi untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Contoh : imidiazol, diazol dan anti biotic polien.

B.     Alat Laboratorium
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Alat laboratorium adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan kegiatan di laboratorium, baik laboratorium di sekolah, universitas, pusat penelitian, rumah sakit, klinik atau laboratorium lainnya.
Alat laboratorium biasanya dibuat dengan bahan atau material yang khusus sesuai dengan tujuan penggunaaan alat tersebut, karena alat laboratorium memerlukan daya tahan yang baik serta hasil yang baik pula.
Bahan Alat laboratorium ada yang terbuat dari bahan kaca atau glass, metal, plastik dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan, bahkan ada yang merupakan gabungan dari berbagai material.
Memilih alat laboratorium yang hendak digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, karena setiap alat telah dibuat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Jenisnya sangat banyak, sehingga di dalam sebuah laboratorium akan sangat banyak ditemukan alat-alat sesuai
Di dalam laboratorium tersebut juga terdapat alat dan bahan mengenai inseminasi buatan (IB). Inseminasi buatan adalah peletakan sperma ke follicle ovarian (intrafollicular), uterus (intrauterine), cervix (intracervical), atau tube fallopian (intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami.Teknik modern untuk inseminasi buatan pertama kali dikembangkan untuk industri ternak untuk membuat banyak sapi dihamili oleh seekor sapi jantan untuk meningkatkan produksi susu.
Alat-alat yang berkaitan dengan IB misalnya Inseminansi gun,  plastic glove, plastic sheath, pinset, gunting, container, thermos lapangan, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANTRAKS

B. anthracis  adalah bakterium pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit. Hal ini diperlihatkan oleh Robert Koch pada tahun 1877...