Cara tradisional yang umum dilaksanakan
untuk bahan kandungan hidroponik, bahan yang belum matang dalam bentuk
pupuk kandang, kompos atau bahan tanaman seperti pupuk hijau. Penggunaan
pupuk kandang sebagai sumber tanaman merupakan cara pertanian yang
sudah lama dilaksanakan oleh petani di wilayah tropika Asia, terutama di
tanah sawah.
Penggunaan pupuk kandang sudah cukup
lama. Permupukan dan pertanian hanya mampu memasoki bahan hidroponik
saja, tetapi karena berasosiasi dengan tanaman pakan maka umumnya
menjadi konservasi tanah.
Yang cukup berat bagi petani dan usaha
pihak lain yaitu mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah,
mengharuskan petani mempertimbangkan kembali semua bentuk pembenahan
hidroponik, seperti pupuk kandang, residu tanaman dan pupuk hijau.
Sebelum kita memanfaatkan pupuk kandang
di lahan pertanian, maka diperlukan penyajian yang cukup mendalam
tentang kebiasaan petani terhadap pupuk kandang yang dimiliki, karena
masalah teknis dan sosial petani sering menghambat program yang telah
disusun, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh berhubungan dengan kandungan komposisi pupuk kandang
hidroponik. Pilihannya antara pupuk kandang dan pupuk anhidroponik
karena pertimbangan transportasi dan kandungan hara, ekonomis,
aksesbilitas.
Beberapa jenis pupuk hidroponik :
-
Pupuk Kandang Kering
Di dalam penggunaan pupuk kandang sering
memiliki beberapa cara, dianjurkan berdasarkan kebersihan, Penggunaan
pupuk kandang kering juga mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama
proses dekomposisi dan terjadinya kekurangan nitrogen yang diperlukan
oleh tanaman untuk mempercepat proses pengeringan, maka di sarankan
pupuk kandang dicampur debu atau lumpur kering dalam jumlah yang
seimbang, kemudian diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar
matahari langsung, dan diberi penutup sampai pupuk matang, pemberian abu
bakaran dapur atau abu bakaran yang lain dapat ditambahkan dengan
komposisi 40% pupuk kandang masing-masing 30% untuk debu atau lumpur.
Campuran ini disimpan dalam kondisi
tertutup sampai saatnya diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan
kandungan nitrogen pupuk kandang kering di dalam sumber yang terdapat
nitrogen ada pada kotoran : sapi 2,41 kerbau, 1,09%, babi 2,11%, dan
ayam ras 3,17%. Kandungan nitrogen tidak pernah stabil dan berubah
setiap waktu.
-
Pupuk Kandang Cair
Pupuk kandang cair sangat baik untuk
sumber hara tanaman. Apabila dalam peroses pembuatan yang baik, pupuk
kandang cair akan menghasilkan hara yang kompleks atau kandungan yang
terdapat pada cairan pupuk lengkap. Saran menggunakan pupuk kandang cair
adalah sebagai berikut.
=> Lantai kandang
dan tempat memandikan ternak harus terbuat dari semen demikian juga bak
penampungan limbah cair dan kencing dibuat dengan ukuran 3 x 3 m dan
kedalaman 1,5 m.
=> Gulma dan tanaman air dimasukkan ke dalam bak penampungan dan biarkan selama 2 minggu untuk proses fermentasi.
=> Pupuk kandang cair dapat dimanfaatkan dengan cara menyiramkan pada tanaman.
=> Buat kolam
penampungan sehingga kencing ternak dan limbah cair lainnya dapat
ditampung sebelum kencing dan limbah cair lainnya mencapai kolam. Buang
atau pisahkan bahan padat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Untuk
menyaring bahan padat dapat menggunakan saluran pembuang kasa atau
jaring.
=> Buat bak yang
terbuat dari beton atau semen berukuran 2 x 2 m dan kedalaman 1 m.
Campur kencing ternak dengan air untuk mengencerkan sebelum digunakan
untuk menyiram tanaman.
=> Dapat membuat saluran pembuang yang terbuat dari semen atau beton langsung ke lahan pertanian.
-
Mengelola Pupuk Kandang
Apabila pupuk kandang terdapat bahan
lain akan lebih sulit karena di dalam proses pengolahan akan cukup sulit
karena tercampurnya dengan bahan lain. Solusinya untuk mencagah
kehilangan hara dengan melindungi dari terik matahari langsung atau
terkena air hujan sampai pupuk tersebut digunakan. Ada empat sistem yang
umum dilakukan untuk menangani pupuk kandang.
=> Mengumpulkan pupuk kandang segar setiap hari dan ditaburkan langsung di lahan
=> Disimpan dalam
lubang atau ditimbun dan dihindarkan dari terik matahari langsung
dengan diberi pelindung/penutup. Biarkan pupuk kandang tersebut
mengalami proses fermentasi sebelum digunakan.
=> Pupuk cair disimpan dalam kondisi aerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan.
=> Pupuk cair disimpan secara anaerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan.
Di gunakan teknologi superfosfat untuk meningkatkan kualitas pupuk kandang, tujuanya agar :
=> Menekan kehilangan nitrogen dalam bentuk amoniak
meningkatkan kandungan fosfat pupuk kandang dan membuat pupuk dengan kandungan hara berimbang efisiensi penggunaan fosfat.
meningkatkan kandungan fosfat pupuk kandang dan membuat pupuk dengan kandungan hara berimbang efisiensi penggunaan fosfat.
=> Meningkatkan tanaman, karena pada umumnya koloid tanah mengikat kuat fosfat yang diberikan dalam bentuk pupuk.
Penggunaan Pupuk Kandang Segar Setiap Hari
Kotoran
ternak dari kandang dibersihkan dikumpulkan di tempat penimbunan dengan
pupuk fosfat, dicampur atau diperkaya kemudian disebar di lahan. Cara
terbaik untuk terjadinya kehilangan akibat proses dekomposisi dan
volatilisasi, adalah meningkatkan kualitas hara pupuk kandang yang akan
digunakan. Penggunaan pupuk kandang segar secara langsung ke tanaman
selalu tidak menguntungkan dan menimbulkan masalah karena kandungan
gulma, organisme penyebab penyakit dan senyawa toksik yang kemungkinan
dikandung ekskresi.
Penggunaan pupuk kandang segar
kemungkinan besar timbul panas selama proses dekomposisi dan juga
tanaman kekurangan unsur tertentu. Terlepas dari masalah polusi, proses
fermentasi kemungkinan dihasilkan bahan pupuk yang lebih baik daripada
bahan yang segar.
-
Komposisi Pupuk Kandang
Limbah yang berasal dari kandang ternak
jumlahnya cukup banyak terutama di desa-desa yang masih memanfaatkan
ternak sebagai tenaga mengelola atau ternak sebagai salah satu usaha
kegiatan pertanian secara terpadu. Meningkatkan Limbah ternak tersebut
ada yang dimanfaatkan untuk pupuk kandang ada juga yang dibakar. Semua
bahan-bahan cukup potensial sebagai sumber hara untuk campuran residu
tanaman pada saat pengomposan, Salah satu faktor kritis yang perlu
dipahami adalah kandungan dalam proses pengomposan nitrogen dan nisbah
C/N dari bahan dasar yang dikomposkan.
Contohnya kencing ternak merupakan
limbah, akan tetapi dengan teknik konservasi yang sederhana kandungan
hara dalam kencing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
-
Kelebihan Pemanfaatan Pupuk Kandang
Jika anda memiliki peternakan maka tidak
akan sulit untuk mendapatkan bahan pupuk kandang, yang nantinya akan di
buat pupuk yang di kombinasikan dengan pupuk kimia. Pupuk hidroponik
pada umumnya lebih bermanfaat sebagai bahan pembenah tanah. Pada
bahan-bahan ini mengandung N, P dan umumnya K dalam jumlah yang rendah,
tetapi dapat memasok unsur hara mikro esensial. Sebagai bahan pembenah
tanah bahan hidroponik dan pupuk kandang mempunyai kontribusi dalam
mencegah erosi, pengerakan tanah, dan retakan tanah.
Di samping itu, mampu meningkatkan
kemampuan tanah mengikat lengas, memperbaiki struktur dan pengatusan
tanah. Bahan hidroponik juga memacu bakteri dan biota perturnbuhan dan
perkembangan tanah lainnya. Nitrogen dan unsur hara lainnya yang
dikandung perlahan-lahan. bahan hidroponik dilepaskan secara
berkesinambungan membantu dalam membangun tanah terutama dalam jangka
panjang.
-
Toksisitas Pupuk Kandang
Pada umumnya, kotoran babi banyak
mengandung unsur Cu (tembaga), Zn (seng) dan As (arsenikum). Pupuk
kandang sapi mengandung 1% Naci. Kotoran ayam yang digunakan untuk pupuk
sering mengandung koksidiostat yang berfungsi sebagai herbisida.
Apabila pupuk kandang yang dimanfaatkan mengandung bahan kimia seperti
koksidiostat untuk pupuk dengan dosis tinggi secara terus menerus maka
kemungkinan besar dapat berfungsi sebagai zat alelopati, yang dapat
menghambat pertumbuhan benih maupun bibit.
Penggunaan pupuk kandang dalam jumlah
banyak, akan mendorong perkembangan lalat dan menimbulkan bau yang
menyengat. Berkenaan dengan masalah pencemaran, bau busuk merupakan
pencernaran udara yang paling besar mendapatkan perhatian.
-
Penggunaan Pupuk Kandang
Pupuk kandang selalu diaplikasikan
sebelum atau pada saat pengolah tanah, sebelum benih atau bibit ditanam.
Pupuk kandang setelah disebar merata di permukaan tanah kemudian tanah
dibajak dan digaru. Pupuk kandang dapat ditambahkan pupuk kimia pada
saat tanam dengan cara di campur, di antara tanaman sejajar dengan baris
tanaman.
Pupuk kandang cair diberikan dengan cara
menyiramkan pada tanaman apabila dalam jumlah bersama-sama air cukup
banyak dapat diberikan irigasi.
-
Takaran Penggunaan Pupuk Kandang
Takaran atau dosis penggunaan pupuk
kandang sangat bervariasi, tergantung pada : jenis tanaman, tanah,
musim, dan jenis pupuk kandang.
-
Pupuk Kandang dalam Mempertahankan Kesuburan Tanah
Nilai pupuk kandang tidak hanya
ditentukan berdasarkan pasokan bahan hidroponik tetapi besarnya pasokan
nitrogen. Nilepaskan oleh aktivitas kemudian Nitrogen yang dimanfaatkan
oleh tanaman. Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat
fisik dan air tanah. Penggunaan pupuk kandang untuk mempertahankan
kesuburan merupakan bentuk praktek pertanian hidroponik.
Penggunaan pupuk kandang dipadukan
dengan pupuk kimia, kapur pertanian dan tanaman gulma serta, mendukung
pengolahan tanah yang baik, pengendalian gulma dan praktek perairan yang
lain akan berdampak baik bagi pengembangan pertanian hidroponik.
-
Pengolahan limbah Hidroponik untuk Kompos
Pengomposan merupakan praktek tertua
untuk menyiapkan pupuk hidroponik yang selanjutnya menjadi kunci
teknologi daur ulang dikembangkan limbah permukiman dan perkotaan.
Sejarah pengomposan di negara-negara sedang berkembang tidak pernah
menunjukkan hasil yang positif. Alasan utama tidak berhasilnya program
pengomposan di negara sedang berkembang termasuk Indonesia adalah
persoalan teknis dan kelembagaan program pengomposan selalu di luar
berskala besar, perkiraan. Unit pengomposan produksinya tidak pernah
memenuhi kapasitas harapan. Hanya ada beberapa unit pengolahan yang
bekerja sesuai dengan kapasitas produksi, banyak yang bekerja di bawah
kapasitas, bahkan ada beberapa yang ditutup. Selain persoalan teknis dan
kompos, memproduksi dalam kelembagaan produk kompos ternyata menjadi
pemasaran masalah utama dan menyebabkan unit pengomposan menjadi tidak
ekonomis kompos dalam lingkungan rumah.
Pembuatan kompos dengan memanfaatkan
limbah rumah tangga merupakan strategi yang dapat dilaksanakan dengan
tujuan utama untuk menekan jumlah limbah pengumpulan dan biaya
pengangkutan. Pengenalan model pengomposan rumah tangga merupakan
prioritas yang dapat dilaksanakan terutama di wilayah perkotaan dan
permukiman.
Di Indonesia, pemanfaatan kotoran ternak
sebagai pupuk kandang sudah sejak lama dipraktekkan oleh petani
tradisional. Meskipun tidak ada catatan sejarah sejak kapan petani
memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk hidroponik.
Pengomposan ditakrifikan mikroorganisme
biologi oleh kegiatan dalam mengurai bahan hidroponik semacam humus.
Bahan yang terbentuk mempunyai berat volume yang lebih rendah dari pada
bahan dasarnya, stabil, dekomposisi lambat dan sumber pupuk hidroponik.
Pengembangan pengomposan skala Proyek kecil termasuk vermikompos telah
diperkenalkan di beberapa negara kawasan Asia oleh lingkungan lembaga
pemerintah yang menangani.
Pengenalan proyek ini tidak mempunyai
perma pemasaran, sehingga dapat digunakan salahan sebagai dasar untuk
menguji asumsi membuat pengomposan yang lebih besar. Proyek promosi
kepada masyarakat tentang metode menyehatkan makanan (program kredit
pertanian akrab lingkungan, kemiskinan memerangi usaha usaha kecil untuk
pemasaran kompos limbah) dapat pengomposan dengan program
dikombinasikan.
Referensi
Eko PW. 2006. Cara Membuat Pupuk Hidroponik. Jakarta. Dharma Utama Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar