Kamis, 22 Desember 2016

Cara Membuat Pakan Fermentasi ]

Cara Membuat Pakan Fermentasi ]

 by: Yohanes charles
selamat malam sobat sapi cool lama tak berjumpah di blog kesayangan kita semua yaitu sapicoolblogspot.com pada kali ini mimin akan menulis kan kepada eman teman mengenai fermentasi buatan yang berguna sebagai pakan tambahan pada ternak kambing terutama kambig. sebelum mimin jelaskan mungkin ada baiknya mimim beri gambaran apa itu fermentasi buatan. fermentasi buatan menurut ilmu yang mimin dapat di kampus tercinta mimin ialah sebuah proses biologi yang dilakukan peternak guna untuk menciptakan suatu invasi untuk menghasilkan makanan ternak ketika keadaan sekitar sulit untuk mendapatkan makanan ternak. dan fermentasi juga di bagi menjadi 3 proses yaitu proses kimia.biologis dan proses pencampuran.
apa itu proses kimia ? proses kimia disini artinya suatu proses fermentasi memerlukan bahan bahan kimia berupa urea atau CON2H4 atau (NH2)2CO, probiotik SOC - HCS dan sebagainya.dan kenapa mengunakan proses biologis karna fermentasi juga mengunakan sejenis mikroorganisme yang membantu dalam proses fermentasi yang sedang berlangsung. dan kenapa mengunakan proses pencampuran karna pada akhirnya diperlukan proses pencampuran untuk dapat menghasilkan suatu produk fermentasi pakan. 
 
dan pada kesempatan kali ini mimin kan menjelaskan jenis jenis fermentasi yang mugkin kan dapat membantu teman teman pembaca untuk dapat mempelajari mengenai proses fermentasi.
 
1 fermentasi amofer (amoniasi fermentasi) 
seperti namanya bahan dasar dari fermentasi amofer ini ialah amoniak yang dapat ditemukan pada CO(H2N4) atau bahasa sehari harinya disebut urea. Amoniasi dan fermentasi jerami padi merupakan perpaduan teknologi antara teknik amoniasi dan teknik fermantasi yang dapat meningkatkan kadar protein dan daya cerna.  Hal ini sesuai dengan pendapat Imam (2011) yang menyatakan bahwa amoniasi  dan fermentasi jerami padi merupakan suatu metode pengolahan jerami yang dapat memecah ikatan selulosa, hemiselulosa dan lignin sehingga jerami lebih mudah untuk dicerna. 
 
Amoniasi adalah salah satu perlakuan penambahan bahan kimia pada pakan yang berserat tinggi, yaitu amonia atau urea (Wahid, 2010). Dijelaskan lebih lanjut bahwa bahan kimia seperti urea lebih disukai karena banyak tersedia sampai di pedesaan. Penggunaan urea dengan takaran tepat, cukup air, temperatur sesuai dan masa inkubasi yang cukup akan meningkatkan daya cerna jerami padi di dalam pencernaan sapi sampai 10% atau lebih.
 
Amoniasi merupakan proses pengolahan jerami yang praktis untuk menghancurkan ikatan lignin, selulosa dan silika yang menjadi penghambat daya cerna jerami (Maspary, 2010). Dijelaskan lebih lanjut bahwa dengan amoniasi juga akan meningkatkan kandungan protein dan karbohidrat pada jerami padi. Selain itu juga akan membebaskan jerami dari kontaminasi mikroorganisme. Menurut Wahid (2010) pemberian jerami yang sudah diamoniasi dengan urea 6% pada sapi dapat meningkatkan konsumsi, daya cerna, berat badan dibandingkan dengan pemberian jerami tanpa amoniasi. Menurut (Jajo, 2009) amoniasi mampu meningkatkan nilai nutrisi pakan kasar melalui peningkatan daya cerna, konsumsi, kandungan protein kasar pakan dan memungkinkan penyimpanan bahan pakan berkadar air tinggi dengan menghambat pertumbuhan jamur.

proses pembuatannya :
 Bahan : 
  • Jerami Padi sebanyak 20 kg, 
  • molasses sebanyak 120 ml (6 lt/1000 kg)
  • EM-4 sebanyak 80 ml atau 8 tutup botol (4 lt/1000 kg)
Alat :
  • timbangan berdiri untuk menimbang jerami padi
  • ember untuk mencampur EM-4 dan molasses
  • gelas ukur untuk mengukur molasses
  • drum (silo) untuk tempat fermentasi
      Cara membuat :  
  1. Menimbang semua bahan sesuai dengan ukuran yang ditentukan, yaitu jerami 30 kg, molasses 120 ml dan EM-4 sebanyak 80 ml. 
  2. Menghamparkan jerami di atas lantai yang bersih. 
  3. Mencampurkan molasses dan EM-4, kemudian memercikkan pada jerami padi secara merata.
  4.  4Menambahkan air sampai tingkat kebasahan jerami sesuai untuk di fermentasi (tidak terlalu kering atau terlalu basah).
     5. Mengaduk/mencampurkan semua bahan secara merata dengan membolak-balikkan jerami. 
     6. Memasukkan campuran jerami, molasses dan EM-4 kedalam silo, dengan cara sedikit demi sedikit dan di padatkan (di injak-injak). 
     7. Mendiamkan selama 3 minggu untuk proses fermentasi.  
     8. Amofer siap diberikan kepada ternak

    2. burger sapi 
         ini merupakan fermentasi yang di buat oleh anak Universitas gadja mada yang pada saat itu berinovasi untuk menciptakan suatu pakan yang dapat dikonsumsi ternak ketika keadaan sekitar tidak memungkinkan untuk mencari pakan hewan. di bawa bimbingan Prof. DR ali agus, DEA teman teman Universitas Gadja Mada jurusan peternakan berhasil menciptakan inovasi untuk membantu masyarakat sekitar lereng gunung berapi untuk mendapatkan pakan yang dikala itu kesulitan mendapatkan pakan karna hijauan yang terdapat di sekitar gunung berapi tidak layak bahkan dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi pada hewan ternak sapi dan sebanyak Sedikitnya 65 ribu ekor sapi di empat kabupaten, Magelang, Sleman, Klaten, dan Boyolaliterselamatkan berkat adanya inovasi fermentasi burgr sapi ini. 

    cara pembuatannya ialah sebagai berikut :
    • Siapkan pakan dengan rasio hijauan konsentrat 80 : 20 sebanyak 100 kg. Hijauan terlebih dahulu dicacah 3-5 cm
    • Siapkan molasse 2-3 kg dan campurkan ke dalam 20 liter air bersih dalam 1 wadah (ember)
    • Siapkan larutan aditif biologi (SBP) sebanyak 20 ml atau 2 tutup botol dan campurkan dalam larutan mollase tersebut, kemudian aduk rata
    • Campurkan bahan pakan, ratakan, kemudian disiram larutan SBP, aduk sampai rata. Untuk mengetahui kadar air 35-40% adalah ketika campuran bahan pakan digenggam dengan tangan dan diperas dengan tangan, tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah, dan pada telapak tangan terasa ada air
    • Campuran bahan pakan dimasukkan dalam drum atau plastik. Ada baiknya bahan dimampatkan untuk meminimalisir udara, lalu tutup rapat, dan biarkan selama 3 hari
    • Proses fermentasi akan berlangsung dengan baik apabila ditandai dengan timbulnya panas atau temperatur tinggi hingga 80 °C pada 2-3 hari hari pemeraman, warna kecokelatan, tektur lembut dan aroma wangi. (sumber : swadaya)

    mungkin itu sedikit ilmu yang dapat mimin share kan. seperti biasa jangan lupa kunjungi terus sapicool.bospot.com dan temukan materi inovasi baru yang pastinya buat kamu makin tambah pinter..... salam peternakan.. (y)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANTRAKS

B. anthracis  adalah bakterium pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit. Hal ini diperlihatkan oleh Robert Koch pada tahun 1877...