Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Youth Studies ini menyebut para remaja jadi 3 kali lebih rentan mengantuk saat sekolah. Kebahagiaan dan kualitas hidupnya ikut terganggu karenanya.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan melibatkan 900 anak sekolah usia 12-15 tahun. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang pola tidur dan kebiasaan mereka di media sosial (medsos). Mereka juga diminta mengukur tingkat kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hasilnya, 1 dari 5 remaja hampir selalu bangun tengah malam untuk membuka medsos. Dibanding remaja putra, remaja putri lebih sering melakukannya pada malam hari.
Para remaja yang selalu terbangun pada malam hari untuk membuka medsos teramati 3 kali lebih rentan mengantuk di sekolah. Dan berdasarkan kuesioner, mereka secara signifikan lebih tidak bahagia dibanding remaja yang baru terbangun setelah pagi tiba.
"Penggunaan medsos tampak telah mengganggu 'kekudusan' tempat tidur," kata Prof Sally Power yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily, Selasa (17/1/2017).
dan mungkin teman teman juga tau bahwa kurang tidur mempunyai berbagai efek antara lain :
- Menderita penyakit serius
Sebanyak
9 dari 10 orang yang menderita insomnia ternyata juga menderita
berbagai penyakit serius. Insomnia sendiri adalah kondisi seseorang yang
susah tidur atau sulit tidur nyenyak.
Penyakit
serius yang berisiko diderita oleh penderita insomnia adalah penyakit
jantung, baik berupa serangan jantung maupun gagal jantung. Ketahuilah
bahwa tidur berperan penting bagi kemampuan tubuh seseorang dalam
menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah dan jantung. Itulah kenapa seseorang yang kurang tidur cenderung rentan menderita penyakit serius terkait kardiovaskular.
Penderita
insomnia juga mungkin menderita irama detak jantung yang tidak normal
(aritmia), diabetes, stroke, atau tekanan darah tinggi.
- Mudah sakit dan susah sembuh
Sistem
imun tubuh menghasilkan protein-protein yang dinamakan sitokin. Sitokin
dibutuhkan untuk membantu tubuh menghadapi infeksi, peradangan, dan
stres. Saat kita sedang tidur, tubuh merilis sitokin. Jika kita kurang
tidur, maka produksi sitokin ini juga akan berkurang.
Kurang
tidur juga menyebabkan menurunnya kemampuan sistem kekebalan tubuh dan
kinerja sel dalam memerangi infeksi. Hal itu tentu saja dapat berdampak
buruk kepada ketangguhan sistem kekebalan tubuh dalam melawan sumber
penyakit dan kecepatan proses kesembuhan secara alami.
- Menurunnya performa seks
Para
pria dan wanita yang mengalami kurang tidur dilaporkan mengalami
penurunan hasrat dan kurang tertarik untuk melakukan hubungan seksual.
Hasrat dan ketertarikan mereka berkurang akibat kelelahan, rasa kantuk,
dan meningkatnya stres.
Bagi pria penderita sleep apnea
atau masalah pernapasan yang mengganggu tidur, kemungkinan ada faktor
lain yang berdampak kepada kurangnya minat seksual mereka, yaitu kadar
hormon testosteron. Setidaknya separuh pria penderita sleep apnea dilaporkan memiliki kadar testosteron yang rendah dan mengeluarkan jumlah hormon testosteron yang tidak normal pada malam hari.
- Menurunkan daya ingat
Tidur
adalah saatnya memasukkan hal-hal yang telah dipelajari dan kita alami
ke dalam sistem ingatan jangka pendek. Pada saat tidur, koneksi saraf
yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan. Jika siklus tidur
terganggu, otomatis konsolidasi ingatan pun akan mengalami gangguan.
Kurang tidur juga akan mengakibatkan seseorang cenderung mengantuk
yang merupakan salah satu faktor penyebab seseorang mudah lupa.
Mengantuk juga berperan penting bagi hilangnya kemampuan fokus dan
konsentrasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka jangan kaget jika
ingatan Anda melemah.
- Mempercepat penuaan dini
Apa yang akan Anda lihat pada wajah orang-orang yang kurang tidur? Kulit pucat dan mata bengkak,
bukan? Jika kurang tidur terjadi terus-menerus, maka kulit akan menjadi
kusam, timbul garis-garis halus, dan terdapat lingkaran hitam di bawah
mata.
Hal ini terkait meningkatnya
produksi hormon kortisol pada seseorang yang kurang tidur. Hormon
kortisol yang berlebihan dapat menghancurkan protein yang bertugas
menghaluskan kulit dan membuatnya elastis atau biasa disebut kolagen
kulit. Kondisi kurang tidur juga berdampak kepada kurangnya produksi
hormon pertumbuhan. Hormon ini khususnya membantu meningkatkan massa
otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.
sumber : Uyung Pramudiarja. 2017. https://health.detik.com/read/2017/01/17/093127/3397729/763/kecanduan-medsos-berdampak-pada-kualitas-tidur?l992205755 . diakses pada 15 januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar